Tanaman Kelapa Sawit Dura
"Pertanian Nusantara"
TANAMAN KELAPA SAWIT DURA
- 1.Latar Belakang
Kelapa
sawit dari jenis dura mempunyai cangkang yang cukup tebal sekitar 2-8 mm. Pada
bagian luar cangkang hampir tidak ada serabut yang menyelimutinya. Daging buah
kelapa sawit dura tidak begitu tebal dengan daging biji yang cukup besar. Jenis
dura dikenal memiliki kadar kandungan minyak yang rendah dan sering dipakai
sebagai induk betina ketika melakukan program pemuliaan bibit kelapa sawit.
Kelapa
sawit dura bercangkang cukup tebal karena mengandung zat alela homozigot yang
dominan. Kebanyakan perusahaan pengolahan kelapa sawit kurang menyukai jenis
ini sebab cangkang yang tebal dapat memperpendek usia pakai mesin. Kelebihan
dari kelapa sawit dura adalah ukuran buahnya relatif besar dengan kandungan
minyak mencapai 18 persen setiap tandannya.
1.1.1. Bunga
1.1.2. Buah
Dura merupakan jenis varietas kelapa sawit yang
memiliki cangkang/tempurung tebal (2-8 mm), daging buah tipis, daging biji
(kernel) besar dengan rendemen kandungan minyak rendah, yakni hanya sekitar
16-18%. Dalam persilangan varietas Dura digunakan sebagai pohon induk betina.
Kelapa sawit tergolong tanaman yang memiliki biji
keping satu (monokotil) oleh karenanya batang kelapa sawit tidak berkambium dan
pada umumnya tidak tumbuh bercabang, kecuali pada tanaman yang tumbuh abnormal.
Batang kelapa sawit tumbuh tegak lurus (phototropi) dan dibungkus oleh pelepah
daun. Bagian bawah batang umumnya lebih besar dibanding bagian atasnya. Hingga
umur tanaman tiga tahun, batang kelapa sawit masih belum dapat terlihat karena
masih terbungkus oleh pelepah daun.
1.1.4. Daun
Daun kelapa sawit tersusun majemuk menyirip
membentuk satu pelepah yang panjangnya antara 7,0--9,0 m, dimana jumlah anak
daun setiap pelepah berkisar antara 250--400 helai. Pada pohon kelapa
sawit yang dipelihara, dalam satu batangnya terdapat 40--50 pelepah daun,
sedangkan untuk kelapa sawit liar jumlahnya bisa mencapai 60 pelepah.
Daun muda yang masih kuncup berwarna kuning pucat, sedangkan daun tua berwarna
hijau tua dan segar. Tanaman kelapa sawit tua membentuk 2--3 pelepah daun
setiap bulannya, sedangkan tanaman muda menghasilkan 4--5 daun setiap
bulannya. Produksi daun per-bulan dipengaruhi oleh faktor umur,
lingkungan genetik, dan iklim.
1.1.5.Akar
Kecambah kelapa sawit yang
baru tumbuh memiliki akar tunggang, tetapi akar ini akan mati pada umur 2
minggu setelah penanaman di pre-nursery dan akan segera digantikan oleh akar
serabut. Akar serabut memiliki sedikit percabangan, membentuk anyaman rapat
dan tebal. Sebagian akar serabut tumbuh urus ke bawah dan sebagian tumbuh
mendatar ke arah samping. Jika aerasi dan drainase cukup baik akar tanaman
kelapa sawit dapat menembus hingga kedalaman 8 meter didalam tanah, sedangkan
yang tumbuh ke samping biasanya mencapai radius 16 m. Kedalaman ini
tergantung umur tanaman, genetik, sistem pemeliharaan, dan aerasi tanah.
1.1.6.
Pelepah
Pelepah
kelapa sawit tanaman menghasilkan (TM) yang tumbuh dengan baik memiliki panjang
pelepah ±8 meter dan diamer pangkal pelepah ±115 mm
2.1.1. Kesimpulan
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan
baik jika persyaratan tumbuh tanaman kelapa sawit sesuai dengan syarat tumbuh
tanaman (iklim) dan tidak akan tumbuh dengan normal apabila tanaman kelapa
sawit tidak di lakukan pemeliharaan tanaman seperti pengendalian organisme
pengganggu tanaman (OPT) dan melakukan pemupukan organik dan anorganik sesuai dengan
dosis yang dianjurkan.
Sumber informasi tanaman kelapa sawit
dura ini saya dapatkan dari Smk Pertanian (SPPN BENGKULU), Praktek Kerja
Lapangan di (PT. Agricinal) Sebelat Bengkulu Utara, bangku kuliah Universitas
Bengkulu (UNIB), Bimbingan Teknis Kelapa Sawit Lembaga Pertanian Perkebunan
(LPP medan) Praktek Kerja Lapangan di Pusat penelitian Kelapa sawit (PPKS).
Sekian
ilmu pengetahuan dari "pertanian nusantara" semoga bermanfaat
informasi seputar pertanian (morfologi tanaman kelapa sawit).
Komentar
Posting Komentar