"Pertanian Nusantara"
"Pertanian Nusantara"
Mau buka ladang baru untuk tanam sawit? Ingat beberapa hal berkaitan dengan
vegetasi, topografi, dan sarana pendukung berikut ini ya.
1. CEK KLASIFIKASI LAHAN
Jika lahan anda kategori bebas, seperti bekas tanaman lain milik anda
sendiri, atau rawa tak bertanaman, bolehlah anda pakai lahan itu. Sedangkan
jika lahan anda masih berupa hutan, cek klasifikasinya: hutan primer, sekunder,
atau tersier. Jangan masuki hutan lindung ya.
Kesalahan petani sawit, terlebih pemula, adalah menyamaratakan semua jenis
lahan. Akibatnya fatal: salah hitung semuanya. Sebab, penyiapan lahan datar dan
berbukit tentu beda sekali. Nantinya, perawatannya juga beda.
3. PETAKAN SUMBER AIR
Sawit boros air. Maka, ketakui sedari awal di mana letak sumber air, aliran
sungai, dan juga curah hujan. Hujan yang berlebihan, dan akan menggenangi lahan
dalam waktu lama, tidak baik untuk pertumbuhan sawit. Butuh takaran yang pas.
4. AMBIL CONTOH TANAH
Lagi-lagi ini kesalahan fatal kebanyakan petani sawit pemula: menganggap
semua jenis tanah sama. Padahal, tanah gambut, misalnya, sangat berbeda
karakter dengan tanah rawa. Tanah di lahan datar beda dengan tanah di kawasan
perbukitan. Ambil contoh tanahnya untuk diuji.Nantinya, pengolahan tanah ini
bisa dikerjakan dengan metode vegetatif, yakni dengan penutupan lahan
menggunakan “cover crop”, metode mekanik, yakni penggunaan sarana fisik seperti
tanah dan batu sebagai sarana konservasi tanah, dan metode kimia, yakni
pemanfaatan soil conditioner untuk mencegah erosi.
5. GAMBAR BLOK DAN JALAN
Keteraturan adalah salah satu kunci utama keberhasilan penanaman sawit.
Mulailah dari mengatur jarak antar tanaman, jumlah tanaman setiap blok, dan
akses yang mudah untuk menjangkau tanaman dan panenannya kelak. Tentukan mana
jalan utama (main road), yang menghubungkan afdeling dengan pabrik, dengan
lebar sekira 8 meter; jalan transportasi (submain road), yang menghubungkan
jalan utama dengan jalan koleksi, dengan lebar 6 meter; jalan koleksi
(collecting road), yakni jalan di dalam blok untuk mengumpulkan buah sawit,
dengan lebar 4 meter; dan jalan tersier atau jalan kontrol dengan lebar 2-3
meter.
Oh ya, selain jalan untuk manusia dan alat angkut,
yang tak kalah pentingnya adalah jalan air. Saluran ini berfungsi mengalirkan
air untuk masuk lahan dan untuk membuangnya ke luar.
Komentar
Posting Komentar